Bismillahirrahmanirrahim.
”Kepada para Mahasiswa tingkat akhir yang sedang bergelut dengan
skripsi, kapan beres skripsi ??.
“Hidup bukan masalah tentang materi, apalagi materi menemukan
judul-judul skripsi.”- Mario Tegar
Sapaan hangat yang penuh motivasi tadi saya khususkan kepada
para mahasiswa-mahasiswa tingkat akhir
yang sedang berjuang untuk kelulusannya, untuk menambah semangat mereka
dalam menggarap bab demi bab tugas akhirnya, membangkitkan kekuatan dalam
pencarian dosen pembimbing yang kadang memiliki jurus untuk menghilang, dan
terus memperkuat mental dalam menghadapi penolakan pada setiap judul yang
diajukan.
"Pak gimana Proposal skripsi saya? bisa diterima?"
"kalo bapak sih, yes. nggak tau sam Mas Dhani dan mbak tantri..."
Perkenalkan, nama saya Helmi
Firdaus. Belom ada gelar di belakang nama saya, karena saya juga masih menjadi
mahasiswa semester 8, dan tidak berharap menjadi mahasiswa semester 9 dan seterusnya.
Saya mahasiswa salah satu kampus
yang sungguh sangat terkenal di Kota Depok.
Jika anda menebak UI ? bukan disitu. Gundar ?? Apalagi bukan. BSI ??
masih salah. Oke, saya akui kampus saya memang hanya terkenal dikalangan
mahasiswanya saja. Bukan salah anda jika salah terus dalam menebak.
Pada kesempatan kali ini, izinkan
saya untuk menjelaskan kepada anda hasil dari pengamatan saya yang tidak
penting sama sekali tentang tipe-tipe mahasiswa akhir. Metode penelitiannya
berdasarkan studi literature dari
sumber-sumber buku yang belom ditulis, serta wawancara kepada beberapa teman
saya yang juga mahasiswa tingkar akhir yang sudi menceritakan kisah nyata yang
belom terjadi.
Kenapa objek yang saya angkat
dalam makalah ini adalah mahasiswa akhir ? Karena jika mengangkat Jokowi
menjadi calon presiden, itu urusan Ibu Megawati. Lah?
Karena dewasa ini mahasiswa akhir
sedang mengadakan penelitian tentang objek dalam tugas akhirnya, maka saya
berpikir, kenapa tidak merubah mahasiswa akhir sebagai objek saja, bukan
sebagai subjeknya.
Manfaat makalah ini adalah agar
kita menyadari bahwa hal-hal yang akan saya
bahas nanti itu tidak ada manfaatnya sama sekali dan agar kita lebih
baik lagi dalam pentingnya memanfaatkan
waktu, terutama waktu-waktu yang anda buang untuk membaca makalah ini.
Iya. Kembali kasih. Silahkan
ambil manfaatnya..
Langsung saja, masih pada
semangat untuk membaca, kan ?
*hening*
Berikut ini adalah tipe-tipe
Mahasiswa Tingkat Akhir:
1.
Mahasiwa akhir driven
Mahasiswa akhir
driven adalah mahasiswa tingkat akhir yang telah mengetahui tujuan-tujuan yang
akan dia kejar pada masa setelah kelulusan, sudah memiliki target kemana dia
akan melanjutkan kuliah s2 nya atau profesi yang akan dia kejar. Tempat tongkrongannya
sudah bukan di kampus lagi, tapi di Job
Fair yang diselenggarakan.
Ciri-ciri
mahaiswa driven ini bisa kita diketahui bahkan dari awal mereka masuk kampus.
Penampakanya biasanya selalu memakai kemeja rapih yang dimasukkan dalam celana
bahan, sebagian memakai pantopel, dan menghiasi wajahnya dengan kacamata.
Kadang susah membedakan kalo mereka ini mahasiswa apa sudah menjadi dosen.
Transkrip nilai
A menjadi hal yang biasa di rapornya, serta memiliki kebiasaan alami untuk
menanyakan pertanyaan, padahal mata kuliah sudah berlalu beberapa jam dan
membuat mahasiswa seisi kelas ingin melemparnya ke tambak ikan piranha terdekat.
Menurut data
tidak valid yang saya dapatkan, tebalnya kacamata tipe mahasiswa driven ini
berbanding lurus dengan banyaknya bacaan yang telah mereka telan ke dalam
otaknya. Entah bacaannya itu dimasak atau direbus terlebih dahulu sebelum
ditelan, yang terpenting, dimasaknya oleh Farah Queen. Loh?
2. Mahasiswa
akhir Procrastinator
Mahasiswa
Procrastinator adalah tipe mahasiswa yang selalu menunda-nunda tugas akhirnya.
Prinsip yang dijunjung tinggi dalam kehidupannya adalah “TarSok= Entar dan
Besok”.
Diucapan:
“Hari ini gue mau ke perpus, mau cari bahan
tugas akhir. Biar bisa cepet-cepet bimbingan.”
“eh, patch PES 2014 terbaru udah keluar deh.
Gue beli ah, ke perpus mah bisa besok-besok ini. Perpusnya nggak bakal
kemana-mana ini.”
“wah!! Film the Raid 2 udah keluar, sayang nih
kalo ngelewatin action-nya wiranto nyamar jadi Iko Uwais. Ke perpusnya bisa ditunda
semester depan aja, deh.“
Perilaku klimaks
dari Mahasiswa Prosrastinator adalah ketika saking seringnya menunda, nggak
nyadar kalo kelulusannya juga sudah tertunda sampe beberapa semester setelah
semester akhir.
3. Mahasiswa
akhir Everlasting.
Kalo mahasiswa
model seperti ini tidak usah terlalu panjang dibahas lagi. Sudah banyak hadir
keberadaanya diantara kita.
Menurut
etimologi ‘everlasting’ berasal dari bahasa inggris yang berarti : immortal, atau Abadi.
Ini adalah
Maha-nya Mahasiswa. Tugas Akhir sudah tidak menjadi urusannya lagi.
Prinsip dalam
kehidupannya “Yang penting bukan lulus tepat waktu, tapi lulus di waktu yang
tepat”.
Dari hasil data
yang saya dapatkan, banyak faktor yang menjadikan seseorang tidak Lulus dalam
pendidikan di sekolah tingginya, bisa karena sudah mendapatkan pekerjaaannya,
sudah mendapatkan passion dalam hidupnya (yg pasti bukan kuliah), dan
keseringan nonton theater JKT48.
HOP!!HOP!!HOBA!!!
4. Mahasiswa
akhir woles
Mahasiswa woles
adalah mahasiswa yg santai-santai saja
dalam mengerjakan tugas akhirnya, tidak mengejar target untuk lulus 3,5 tahun
kuliah. Menurut mereka, skripsi adalah
perjuangan. Seperti perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah selama 350 tahun, perjuangan kuliah dan
skripsi seharusnya tidak dalam 3,5 tahun saja.
Dari data yang
didapatkan, 100% persen dari Mahasiswa woles adalah lulusan SMA, Aliyah, dan
sederajat. Dan merupakan bibit-bibit menjadi mahasiswa Abadi.
Saking santainya
Mahasiswa ini, ketika teman-temannya sedang berujuang mengerjakan skripsi, dia
malah bikin tulisan nggak penting kayak gini.
HIDUP MAHASISWA!!
No comments:
Post a Comment