Entah gue harus bahagia atau sedih menghadapi weekend ini karena harus dihadapkan oleh suatu
kenyataan. Bukan, bukan kenyataan bahwa gue dan pacar sudah putus hubungan atau
kenyataan bahwa gue sudah dari dulu terlahir tampan. Tapi kenyataan bahwa ini
hari terakhir menikmati masa liburan.
Kalo saja gue memanfaatkan waktu liburan gue sebaik
mungkin, gue nggak akan sedikit menyesal telah menyia-nyiakan seperti saat ini. Iya. Memang kata-kata “kalo saja’, ‘jika’, dan ‘seandainya’ itu terdengar sangat menyebalkan.
Gue hanya menghabiskan waktu kuliah gue dengan hal-hal yang
biasa bangetz. pake 'z'. Separuh waktu liburan gue dihabiskan dengan ber-hibernasi,
makan enak di rumah untuk perbaikan gizi, dan sesekali meloncati lingkaran api.
Tapi seenggaknya gue bersyukur, liburan kemaren sempet
menghabiskan waktu beberapa hari bareng temen kampus. Tepatnya sama temen gue
sekelas. Sebetulnya gue emang udah cukup
sering sih maen sama temen sekelas, tapi entah kenapa kali ini cukup
mengesankan. Entah kenapa kali ini
lebih menyenangkan.